Semakin berkembangnya investasi berbasis syariah, semakin banyak pilihan ETF yang tersedia bagi investor yang ingin mematuhi prinsip-prinsip keuangan Islam. Salah satunya adalah UMMA (Wahed Dow Jones Islamic World ETF). Jika Anda berencana untuk berinvestasi dalam instrumen berbasis syariah yang berpotensi untuk pertumbuhan jangka panjang, UMMA dapat menjadi salah satu pilihannya. Hari ini, kita akan membahas apa itu UMMA, bersama dengan kelebihan dan kekurangannya.
UMMA adalah ETF yang dirancang untuk mengikuti performa Dow Jones Islamic Market World Index. ETF ini disusun agar sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan Islam, yang melarang investasi pada perusahaan yang terlibat dalam bisnis yang dianggap haram seperti alkohol, tembakau, perjudian, dan riba (bunga).
UMMA mencakup berbagai sektor seperti teknologi, kesehatan, dan consumer goods, tetapi dengan eksklusi tertentu berdasarkan kriteria syariah. Pemeriksaan yang ketat dilakukan untuk memastikan bahwa setiap perusahaan dalam portofolio memenuhi standar keuangan Islam.
Bagi investor yang ingin memastikan bahwa investasi mereka sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, UMMA adalah pilihan yang tepat. Semua perusahaan dalam portofolio UMMA telah dipilih berdasarkan kriteria syariah yang ketat.
UMMA menawarkan eksposur terhadap perusahaan besar di berbagai negara di seluruh dunia, membantu mengurangi risiko tertentu terhadap satu wilayah atau industri. Diversifikasi ini dapat membantu mengurangi volatilitas portofolio secara keseluruhan.
UMMA dikelola oleh Wahed Invest, sebuah perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam solusi investasi berbasis syariah. Manajemen profesional ini berfokus pada kepatuhan syariah serta memberikan pengembalian yang kompetitif kepada investor.
Karena UMMA hanya berinvestasi pada perusahaan yang mematuhi prinsip-prinsip syariah, ada beberapa sektor yang tidak diinvestasikan seperti perbankan konvensional dan industri tertentu yang dianggap haram. Keterbatasan ini dapat mengurangi diversifikasi sektor dan potensi pertumbuhan di beberapa area.
ETF berbasis syariah seringkali memiliki biaya pengelolaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ETF konvensional. Hal ini disebabkan oleh proses seleksi yang lebih ketat dan biaya terkait dengan pemantauan kepatuhan syariah.
Meskipun pasar untuk produk investasi berbasis syariah berkembang, likuiditas untuk ETF seperti UMMA masih bisa lebih rendah dibandingkan ETF yang lebih umum. Ini bisa menyebabkan spread yang lebih tinggi dan lebih sulit untuk membeli atau menjual dalam jumlah besar tanpa mempengaruhi harga.
Untuk memaksimalkan keuntungan dari UMMA, strategi investasi jangka panjang sangat disarankan. Kepatuhan syariah dan diversifikasinya membuatnya cocok untuk investor yang ingin mempertahankan portofolio yang stabil dan berkelanjutan.
Menambahkan UMMA ke dalam portofolio investasi syariah Anda dapat membantu meningkatkan diversifikasi. Mengkombinasikan UMMA dengan instrumen seperti sukuk atau saham syariah individual dapat menghasilkan portofolio yang lebih tangguh terhadap volatilitas pasar.
Dengan investasi bulanan tetap dan pengembalian yang diinvestasikan kembali, investor dapat memanfaatkan efek bunga majemuk. Meskipun prinsip syariah melarang riba, proses reinvestasi hasil dapat membantu meningkatkan aset seiring waktu.
UMMA adalah pilihan menarik bagi investor yang mencari produk ETF berbasis syariah yang menggabungkan kepatuhan syariah dengan diversifikasi global. Meski ada beberapa kekurangan seperti biaya pengelolaan yang lebih tinggi dan keterbatasan sektor, kelebihannya dalam mematuhi nilai-nilai Islam dan memberikan diversifikasi global membuatnya pilihan layak dipertimbangkan.