Mengelola portofolio investasi dengan diversifikasi yang benar adalah kunci untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Salah satu instrumen investasi yang sering digunakan untuk tujuan ini adalah ETF (Exchange Traded Fund). Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang SCHR, ETF khusus yang dapat menjadi bagian dari strategi diversifikasi portofolio Anda. Kami akan menyelidiki apa itu SCHR, serta kelebihan dan kekurangannya.
SCHR adalah ETF yang populer di pasar saham AS, khusus berinvestasi dalam surat utang negara AS berjangka menengah. Singkatan dari Schwab Intermediate-Term U.S. Treasury ETF, SCHR juga dikenal sebagai "Schwab".
SCHR adalah ETF yang mengikuti Bloomberg U.S. Treasury 3-10 Year Index. Indeks ini berinvestasi pada surat berharga negara AS dengan jangka waktu 3 hingga 10 tahun, menjadikannya pilihan yang relatif stabil untuk diversifikasi portofolio.
Setelah seleksi, terdiri dari surat utang negara yang dipilih berdasarkan kriteria durasi dan likuiditas.
Surat utang negara AS dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang paling aman di dunia. Dengan berinvestasi pada SCHR, Anda mendapatkan eksposur ke surat utang yang diawasi oleh pemerintah AS, memberikan jaminan tingkat keamanan yang tinggi.
Menambahkan SCHR ke dalam portofolio Anda membantu menciptakan diversifikasi, mengurangi risiko keseluruhan investasi Anda. Dalam jangka waktu tertentu, SCHR bisa menstabilkan fluktuasi pasar saham, memberikan bantalan atas volatilitas pasar.
SCHR menawarkan pengelolaan durasi yang lebih baik dibandingkan surat utang jangka pendek atau jangka panjang. Dengan jangka waktu 3 hingga 10 tahun, SCHR dapat memberikan tingkat hasil yang lebih baik daripada surat utang jangka pendek, sambil tetap mengurangi risiko kenaikan suku bunga dibandingkan surat utang jangka panjang.
Sebagai surat utang negara dengan jangka menengah, SCHR tidak menawarkan yield yang tinggi. Jika Anda mencari hasil yang lebih tinggi, investasi dalam saham atau ETF dividen mungkin lebih cocok. Tapi ingat, yield yang lebih tinggi biasanya datang dengan risiko yang lebih besar.
Meskipun lebih aman dibandingkan banyak instrumen lainnya, SCHR masih terpengaruh oleh perubahan suku bunga. Jika suku bunga naik, nilai surat utang yang ada dalam portofolio SCHR bisa turun. Ini adalah risiko yang harus dipertimbangkan setiap investor.
SCHR tidak cocok untuk mereka yang mencari keuntungan tinggi dalam jangka pendek, tetapi lebih cocok untuk investor yang mencari stabilitas dan diversifikasi dalam investasi jangka panjang mereka.
Untuk memaksimalkan penggunaan SCHR, disarankan untuk memegang ETF ini dalam jangka panjang. SCHR menawarkan stabilitas dan keamanan, cocok sebagai pelindung aset dalam portofolio yang lebih luas yang mungkin juga termasuk instrumen yang lebih berisiko seperti saham atau ETF sektor tertentu.
SCHR adalah pilihan yang baik untuk investor yang mencari stabilitas dan keamanan dalam portofolio mereka melalui surat utang negara AS jangka menengah. Dengan kelebihan seperti keamanan tinggi dan stabilitas harga, serta beberapa kekurangan seperti yield yang lebih rendah, SCHR dapat menjadi bagian penting dari strategi investasi jangka panjang Anda. Dalam kondisi ketidakpastian ekonomi, SCHR menawarkan perlindungan yang diperlukan untuk menjaga portofolio investasi tetap seimbang dan terdiversifikasi.