Ketidakpastian pada sistem keuangan global semakin menegaskan pentingnya investasi yang etis dan berkelanjutan. Dalam situasi ini, SPUS digunakan secara luas sebagai ETF yang mengikuti prinsip-prinsip Syariah untuk investasi jangka panjang dan diversifikasi portofolio. Jika Anda berinvestasi secara konsisten dalam SPUS selama 10-20 tahun, ada kemungkinan untuk mencapai pertumbuhan aset yang sesuai dengan prinsip Syariah. Hari ini, kita akan membahas apa itu SPUS, bersama dengan kelebihan dan kekurangannya.
SPUS adalah ETF yang populer di pasar saham AS, didesain untuk mengikuti prinsip-prinsip Syariah. Singkatan dari SP Funds S&P 500 Sharia Industry Exclusions ETF, SPUS dikenali sebagai ETF yang bebas dari riba (interest) dan investasi di sektor non-halal.
SPUS adalah ETF yang mengikuti indeks S&P 500 Sharia Industry Exclusions. Indeks ini berinvestasi pada perusahaan yang memenuhi kriteria Syariah, yang membedakannya dari ETF konvensional lainnya.
Umumnya, ETF Syariah berinvestasi pada perusahaan yang mengikuti prinsip-prinsip etika Islam, seperti menghindari bisnis yang berhubungan dengan alkohol, tembakau, daging babi, perjudian, dan jasa keuangan konvensional. Dengan mengikuti kriteria ini, SPUS menawarkan alternatif investasi yang sesuai bagi investor Muslim maupun non-Muslim yang peduli dengan investasi etis.
Setelah seleksi, perusahaan dipilih berdasarkan kesesuaian mereka dengan kriteria Syariah serta fundamental keuangan yang kuat.
SPUS terdiri dari perusahaan yang dikenal luas dan memiliki keuangan yang kuat. Beberapa saham utama dalam SPUS mencakup perusahaan dari sektor teknologi, kesehatan, dan energi yang mematuhi prinsip Syariah. SPUS menghindari investasi dalam sektor keuangan konvensional dan bisnis non-halal, menjadikannya lebih etis dan berkelanjutan bagi investor yang mematuhi Syariah.
Salah satu keunggulan utama SPUS adalah kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip Syariah. Ini memungkinkan investor Muslim untuk berinvestasi tanpa harus khawatir melanggar ajaran agama mereka.
SPUS menawarkan diversifikasi investasi yang baik dengan berinvestasi di berbagai sektor seperti teknologi, industri, kesehatan, dan energi, asalkan mematuhi prinsip Syariah. Diversifikasi ini melindungi portofolio dari risiko khusus sektor tertentu.
Banyak investor mencari investasi yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga etis. SPUS memenuhi kebutuhan ini dengan memilih perusahaan yang mematuhi standar etika tinggi dan keberlanjutan jangka panjang.
Meskipun berbasis investasi Syariah, SPUS tetap memiliki potensi pertumbuhan yang sebanding dengan indeks S&P 500, memberikan keseimbangan antara etika dan keuntungan finansial.
Karena mematuhi prinsip Syariah, SPUS menghindari sektor tertentu seperti perbankan konvensional dan jasa keuangan yang mengandalkan bunga. Hal ini dapat membatasi peluang investasi dan diversifikasi sektor yang ditawarkan oleh ETF konvensional lainnya.
Seperti ETF lainnya, harga saham SPUS juga dapat mengalami volatilitas. Meskipun memiliki prinsip investasi yang etis, SPUS tetap rentan terhadap fluktuasi pasar global.
Biaya pengelolaan ETF Syariah terkadang bisa sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan ETF konvensional karena biaya tambahan terkait audit dan kepatuhan Syariah.
SPUS tidak cocok untuk setiap jenis investor. Meskipun menawarkan potensi pertumbuhan jangka panjang, investor harus menyadari prinsip-prinsip Syariah yang mendasari dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi portofolio investasi mereka.
Untuk berinvestasi di SPUS, diperlukan pandangan jangka panjang minimal 10 tahun. SPUS dapat menjadi pilihan yang sangat baik untuk investor yang mencari alternatif investasi yang etis dan berkelanjutan berdasarkan prinsip Islam. Keuntungan dari investasi ini berasal dari pertumbuhan perusahaan yang mematuhi Syariah, serta penekanan pada praktik bisnis yang etis dan berkelanjutan.
Jika Anda mempertimbangkan investasi jangka pendek atau spekulatif, ETF lain mungkin lebih cocok. Namun, bagi mereka yang mencari investasi berbasis nilai dan etika, SPUS bisa menjadi jawaban yang tepat.
Walaupun SPUS tidak memberikan bunga (sebagaimana diharuskan oleh prinsip Syariah), para investor masih dapat memaksimalkan efek bunga majemuk melalui dividen yang diterima dan diinvestasikan kembali. Dengan terus berinvestasi dan mengelola portofolio secara etis dan berkelanjutan, SPUS bisa menjadi pilihan utama bagi persiapan keuangan di masa depan, terutama bagi investor yang memperhatikan prinsip-prinsip Syariah.