Di tengah ketidakpastian ekonomi dan ketidakstabilan pasar, investor mencari instrumen investasi yang dapat memberikan penghasilan tetap. Amplify Natural Resources Dividend Income ETF atau yang lebih dikenal dengan NDIV, menjadi salah satu ETF yang banyak diminati untuk memberikan sumber pendapatan dividen yang stabil. Pada blog ini, kita akan membahas apa itu NDIV, beserta kelebihan dan kekurangannya.
NDIV adalah ETF yang berfokus pada investasi di sektor sumber daya alam yang memberikan dividen. Singkatan dari Amplify Natural Resources Dividend Income ETF, NDIV bertujuan untuk memberikan penghasilan dividen yang tinggi dengan tetap menjaga pertumbuhan modal.
NDIV terdiri dari saham perusahaan yang beroperasi dalam sektor sumber daya alam, termasuk minyak, gas, energi terbarukan, pertanian, dan logam mulia. ETF ini dirancang untuk mengekspos investor pada perusahaan yang memiliki rekam jejak dalam memberikan dan meningkatkan dividen secara konsisten.
NDIV mencakup perusahaan besar seperti ExxonMobil, Chevron, Barrick Gold, dan lainnya yang dikenal karena kestabilan dan likuiditas mereka. ETF ini diatur dengan mayoritas investasi pada perusahaan yang memiliki rekam jejak dividen yang baik sehingga memberikan stabilitas dan potensi pertumbuhan yang solid.
NDIV dikenal karena dividen tingginya yang menjadi daya tarik utama bagi para investor yang mencari pendapatan tetap. Saham-saham di portfolio NDIV adalah perusahaan yang memiliki kebijakan untuk membayar dividen tinggi dan stabil. Ini menjadi alternatif baik bagi investor yang mencari penghasilan pasif.
Investasi di sektor sumber daya alam memberikan diversifikasi yang baik, terutama dalam menghadapi volatilitas pasar. NDIV berinvestasi di berbagai perusahaan dalam sektor yang berbeda, sehingga jika satu sub-sektor mengalami penurunan, sub-sektor lainya mungkin masih dapat memberikan kinerja yang baik.
Sektor sumber daya alam seringkali memiliki keterkaitan dengan tingkat inflasi. Harga sumber daya alam cenderung naik ketika inflasi meningkat, sehingga nilai investasi dalam NDIV dapat menjadi pelindung terhadap efek negatif inflasi pada daya beli.
Meskipun diversifikasi dapat mengurangi risiko, industri sumber daya alam sering kali mengalami volatilitas yang tinggi. Harga komoditas bisa sangat fluktuatif, yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham perusahaan dalam portofolio NDIV.
NDIV terfokus pada sektor sumber daya alam, sehingga menanggung risiko sektor spesifik yang lebih tinggi dibandingkan ETF yang terdiversifikasi lintas sektor. Perubahan regulasi, kebijakan lingkungan, dan fluktuasi harga komoditas dapat mempengaruhi kinerja NDIV secara signifikan.
Sebagai ETF yang berfokus pada sumber daya alam, NDIV sangat bergantung pada harga komoditas seperti minyak, gas, dan logam mulia. Harga komoditas yang turun dapat mengurangi pendapatan perusahaan dan kemampuan mereka untuk membayar dividen tinggi.
NDIV cocok bagi investor yang memiliki horizon investasi jangka panjang dan mencari penghasilan dividen yang stabil. Dengan potensi pertumbuhan dividen dan apresiasi modal jangka panjang, NDIV menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang tidak terlalu khawatir dengan fluktuasi jangka pendek.
Untuk memaksimalkan keuntungan, reinvestasi dividen yang diterima dari NDIV dapat mempercepat pertumbuhan portofolio. Dengan strategi ini, efek bunga majemuk akan bekerja, memberikan potensi pertumbuhan eksponensial pada portofolio Anda.
Meskipun NDIV sudah terdiversifikasi dalam sektor sumber daya alam, investor mungkin juga ingin mendiversifikasi portofolio mereka dengan ETF dari sektor lain untuk mengurangi risiko sektor spesifik dan volatilitas harga komoditas.
NDIV menawarkan peluang menarik bagi investor yang mencari pendapatan dividen tinggi dari sektor sumber daya alam. Meskipun memiliki risiko sektor spesifik dan volatilitas harga saham, potensi dividen yang stabil dan perlindungan terhadap inflasi membuat ETF ini menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan. Strategi investasi jangka panjang dan reinvestasi dividen dapat membantu memaksimalkan potensi keuntungan dari NDIV.