Ketidakpastian di pasar obligasi dan volatilitas ekonomi global menegaskan pentingnya diversifikasi dalam portofolio investasi. Dalam konteks ini, IBD digunakan secara luas sebagai Exchange-Traded Fund (ETF) obligasi investasi jangka panjang untuk menyediakan stabilitas dan pendapatan tetap. Jika Anda berinvestasi secara konsisten dalam IBD selama 10-20 tahun, ada kemungkinan untuk menikmati hasil investasi yang stabil. Hari ini, kita akan membahas apa itu IBD, bersama dengan kelebihan dan kekurangannya.
IBD adalah ETF yang dikenal di pasar obligasi AS. Singkatan dari Inspire Corporate Bond ETF, IBD ini dikenal sebagai salah satu alat investasi yang berfokus pada obligasi perusahaan yang mematuhi prinsip enviromentl dan sosial.
IBD mengikuti Inspire Corporate Bond Impact Equal Weight Index. Indeks ini berinvestasi pada obligasi dengan fokus pada perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (ESG), yang membedakannya dari ETF obligasi lainnya.
Umumnya, ETF obligasi berinvestasi pada perusahaan yang memberikan hasil tinggi. Namun, indeks yang diikuti oleh IBD berinvestasi pada perusahaan yang dianggap berkelanjutan dan etis menurut prinsip ESG, meskipun mungkin dengan hasil yang sedikit lebih rendah. Strategi ini dimaksudkan untuk memberikan stabilitas jangka panjang sambil berkontribusi pada tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Setelah seleksi, obligasi dipilih berdasarkan faktor fundamental seperti durasi, yield hingga jatuh tempo, dan rasio kredit.
IBD terdiri dari obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang memiliki profil ESG yang kuat. Ini termasuk perusahaan di berbagai sektor seperti teknologi, kesehatan, dan layanan keuangan—yang penting adalah mereka biasanya memiliki kestabilan dan risiko kredit yang lebih rendah dibandingkan obligasi dengan peringkat yang lebih rendah.
Investasi berkelanjutan adalah salah satu alasan utama mengapa banyak orang memilih IBD. IBD memberikan investor kesempatan untuk mendukung perusahaan yang memiliki prinsip ESG yang kuat. Dengan memilih IBD, Anda tidak hanya mendapatkan potensi imbal hasil, tetapi juga berkontribusi pada praktik bisnis yang lebih berkelanjutan.
Obligasi perusahaan yang dipilih oleh IBD umumnya memiliki peringkat kredit yang baik, memberikan potensi pendapatan tetap yang stabil. Ini sangat penting bagi investor yang mencari kepastian dan stabilitas dalam aliran pendapatan mereka, terutama dalam kondisi pasar yang tidak menentu.
IBD berinvestasi pada berbagai sektor industri, yang membantu menyebar risiko. Diversifikasi ini penting dalam mengurangi dampak negatif dari sektor tertentu yang mungkin mengalami penurunan. Ini memberikan perlindungan tambahan terhadap volatilitas pasar.
Karena IBD berfokus pada obligasi perusahaan dengan peringkat kredit yang baik dan kriteria ESG yang ketat, yield yang dihasilkan mungkin lebih rendah dibandingkan dengan ETF obligasi lainnya yang mungkin berinvestasi pada obligasi dengan peringkat yang lebih rendah atau tanpa kriteria ESG.
Jika Anda mencari investasi jangka pendek yang memberikan yield tinggi, IBD mungkin bukan pilihan yang tepat. ETF lain yang mungkin cocok bagi investor yang mencari yield tinggi adalah ETF yang berfokus pada obligasi sampah atau obligasi dengan peringkat kredit yang lebih rendah.
IBD lebih cocok untuk investor yang memiliki jangka waktu investasi menengah hingga panjang dan yang juga peduli pada dampak sosial dan lingkungan dari investasi mereka.
Untuk berinvestasi di IBD, diperlukan investasi jangka panjang. IBD mungkin tidak memberikan yield tertinggi di pasar, tetapi memberikan kestabilan dan kesempatan untuk mendukung perusahaan yang etis. Jika Anda memiliki rencana investasi untuk jangka waktu lebih dari 10 tahun, IBD adalah pilihan yang solid.
Jika Anda menginvestasikan kembali pendapatan bunga yang diterima dari IBD, Anda dapat meningkatkan aset Anda melalui efek compound interest (bunga majemuk). Dengan strategi reinvestasi dan investasi rutin, IBD adalah investasi yang cocok untuk membangun portofolio yang stabil untuk masa depan.