Investasi dalam ekonomi pasar berkembang sering kali dianggap sebagai cara yang efektif untuk diversifikasi portofolio dan memperluas potensi pertumbuhan jangka panjang. Schwab Fundamental Emerging Markets Equity ETF (FNDE) adalah salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Hari ini, kita akan membahas secara rinci apa itu FNDE, serta kelebihan dan kekurangannya.
FNDE adalah ETF yang dirancang untuk memberikan eksposur terhadap pasar berkembang. Singkatan dari Schwab Fundamental Emerging Markets Equity ETF, FNDE berfokus pada saham di negara-negara dengan ekonomi yang sedang tumbuh pesat.
FNDE adalah ETF yang mengikuti Russell RAFI™ Emerging Markets Large Company Index. Indeks ini berbeda dari indeks konvensional yang sering kali berfokus pada kapitalisasi pasar. Indeks yang diikuti oleh FNDE menggunakan kriteria fundamental untuk pemilihan sahamnya, yang mencakup variabel seperti penjualan, arus kas yang disesuaikan, dividen yang dibayarkan, dan nilai buku.
FNDE terdiri dari saham-saham dari perusahaan yang berbasis di negara-negara berkembang, mencakup berbagai sektor seperti teknologi, energi, keuangan, dan barang konsumen. Ini artinya, FNDE menawarkan diversifikasi sektor yang cukup luas dibandingkan ETF yang mungkin hanya berfokus pada satu atau dua sektor dominan.
Salah satu daya tarik utama dari FNDE adalah potensinya untuk pertumbuhan yang signifikan, mengingat ekonomi dari pasar berkembang sering kali tumbuh lebih cepat daripada ekonomi maju. Dengan berfokus pada saham dari negara-negara ini, FNDE berpotensi menawarkan pengembalian yang tinggi.
Dengan berinvestasi di berbagai negara dan sektor, FNDE membantu mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu pasar atau sektor tertentu. Diversifikasi ini penting dalam strategi investasi jangka panjang untuk meminimalisir risiko total portofolio.
FNDE menggunakan pendekatan fundamental untuk pemilihan sahamnya, yang dapat membantu dalam mengidentifikasi peluang investasi dengan nilai yang lebih baik. Pendekatan ini bisa lebih efisien dibandingkan ETF yang berfokus pada kapitalisasi pasar karena sering kali kapitalisasi pasar yang besar tidak selalu mencerminkan kinerja fundamental yang kuat.
Meskipun berpotensi menawarkan pertumbuhan tinggi, investasi di pasar berkembang datang dengan risiko yang relatif lebih tinggi seperti ketidakstabilan politik, risiko mata uang, dan volatilitas pasar yang lebih tinggi. Investor harus siap menghadapi fluktuasi harga yang lebih besar dalam investasi ini.
FNDE memiliki rasio biaya sebesar 0,39%, yang lebih tinggi dibandingkan beberapa ETF yang berfokus pada pasar maju. Biaya ini dapat mengurangi keuntungan bersih, terutama dalam jangka panjang.
ETF yang berinvestasi di pasar berkembang sering kali terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar mata uang. Perubahan nilai tukar dapat meningkatkan risiko investasi dan mempengaruhi pengembalian.
FNDE cocok untuk investor yang memiliki toleransi risiko tinggi dan ingin diversifikasi portofolio mereka dengan eksposur pada ekonomi pasar berkembang. Karena volatilitas yang lebih tinggi dari pasar berkembang, FNDE lebih cocok untuk investasi jangka panjang dibandingkan jangka pendek.
Untuk memaksimalkan manfaat dari FNDE, disarankan untuk memiliki horison investasi panjang, minimal 5-10 tahun. Ini membantu dalam mengatasi volatilitas pasar jangka pendek dan memungkinkan potensi pertumbuhan pasar berkembang mencerminkan hasil yang signifikan.
Secara konsisten menginvestasikan kembali dividen yang diterima dari FNDE dapat membantu dalam meningkatkan total nilai investasi melalui efek bunga majemuk. Strategi reinvestasi ini sangat bermanfaat dalam membangun aset jangka panjang.
FNDE menawarkan peluang besar untuk diversifikasi dan pertumbuhan dengan risiko yang menyertainya. Menilai kelebihan dan kekurangan FNDE, investor dapat membuat keputusan berdasarkan tujuan investasi dan toleransi risiko mereka.