Dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar obligasi dan instrumen utang jangka panjang, banyak investor mencari cara untuk melakukan lindung nilai atau bahkan mendapatkan keuntungan dari penurunan harga obligasi. Dalam konteks ini, TBT sering digunakan sebagai ETF untuk tujuan tertentu. Pada artikel ini, kita akan membahas apa itu TBT, serta kelebihan dan kekurangannya.
TBT adalah salah satu ETF yang unik di pasar saham AS. Singkatan dari ProShares UltraShort 20+ Year Treasury, TBT dikenal sebagai ETF yang berfungsi untuk memberikan return yang sebaliknya dari aksi harga Treasury Bond AS dengan jatuh tempo lebih dari 20 tahun.
TBT dirancang untuk menjual pendek atau menginversikan arah pergerakan harga surat utang. Dengan kata lain, TBT bertujuan memberikan hasil yang dua kali lipat dari kebalikan kinerja harian dari ICE U.S. Treasury 20+ Year Bond Index. Oleh karena itu, TBT sering digunakan oleh investor yang ingin melawan tren kenaikan harga obligasi atau mempersiapkan portfolio mereka terhadap risiko peningkatan suku bunga.
TBT memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga utang pemerintah AS dengan jatuh tempo lebih dari 20 tahun. Ini membuat TBT menjadi alat yang kuat untuk lindung nilai ketika ada ekspektasi peningkatan suku bunga.
Karena TBT dirancang untuk memberikan hasil dua kali lipat dari kebalikan harga Treasury Bonds, potensi keuntungan dalam waktu singkat bisa sangat signifikan jika bergerak sesuai dengan prediksi investor.
TBT adalah ETF dengan volume perdagangan yang tinggi, sehingga investor dapat dengan mudah membeli dan menjualnya pada harga yang kompetitif.
TBT adalah instrumen yang sangat spekulatif dan tidak cocok untuk investor dengan toleransi risiko yang rendah. Karena gaya leverage-nya, kerugian juga bisa menjadi dua kali lipat lebih besar daripada penurunan harga Treasury Bonds.
TBT tidak dirancang untuk dipegang dalam jangka panjang. Pengaruh biaya pembiayaan leverage dan efek peluruhan waktu dapat menyebabkan kinerja TBT menjadi kurang optimal jika ditahan lebih dari satu hari.
Penggunaan TBT memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai pasar obligasi dan dinamika suku bunga. Ini bukan ETF yang cocok untuk semua investor, terutama yang tidak memiliki latar belakang keuangan yang kuat.
TBT cocok untuk investor yang berniat melakukan trading jangka pendek atau lindung nilai terhadap risiko penurunan harga obligasi jangka panjang. Namun, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan dalam penggunaan TBT.
Investor dapat menggunakan TBT sebagai alat trading harian untuk berspekulasi terhadap penurunan harga obligasi jangka panjang. Karena efek leverage, pergerakan harga TBT dapat memberikan peluang keuntungan yang schnell dalam satu hari perdagangan.
Investor yang sudah memiliki eksposur besar terhadap obligasi jangka panjang dapat menggunakan TBT untuk melindungi portofolio mereka dari risiko peningkatan suku bunga. Dengan menggunakan TBT, investor dapat mengimbangi potensi kerugian pada obligasi jika suku bunga naik.
Investasi dalam TBT bisa sangat menguntungkan apabila diambil dalam kondisi pasar yang tepat, seperti ketika ada ekspektasi kuat mengenai kenaikan suku bunga. Dalam konteks ini, strategi masuk dan keluar yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko.
TBT adalah salah satu ETF yang menawarkan risiko tinggi dan potensi keuntungan yang besar, terutama dalam skenario tertentu seperti peningkatan suku bunga. Namun, investor perlu sangat berhati-hati dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang pasar untuk dapat menggunakan TBT dengan efektif.
Karena volatilitas dan kompleksitasnya, TBT tidak cocok untuk investor pemula atau mereka yang mencari stabilitas. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan baik-baik apakah TBT sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda sebelum melakukan investasi.
Dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang matang, TBT bisa menjadi alat yang kuat dalam portofolio investasi Anda.