Dalam dunia investasi, ketidakpastian pasar sering kali membuat investor mencari alat yang dapat membantu melindungi portofolio mereka. Salah satu instrumen yang menarik bagi investor yang cenderung bearish atau ingin melakukan lindung nilai terhadap penurunan pasar adalah SRTY. Mari kita bahas secara mendalam apa itu SRTY, serta kelebihan dan kekurangannya.
SRTY adalah singkatan dari ProShares UltraPro Short Russell2000. Ini adalah ETF leverage invers yang dirancang untuk memberikan hasil tiga kali lipat dari kebalikan dari kinerja harian indeks Russell 2000. Indeks Russell 2000 sendiri mencakup 2.000 saham kecil kapitalisasi (small-cap) yang beragam di AS.
SRTY beroperasi dengan tujuan untuk memberikan hasil kinerja yang berlawanan dengan Russell 2000, dan melakukannya dengan leverage tiga kali lipat. Artinya, jika Russell 2000 turun sebesar 1% dalam satu hari, SRTY bertujuan untuk naik sebesar 3% pada hari yang sama. Sebaliknya, jika Russell 2000 naik 1%, SRTY akan turun 3%.
SRTY bisa menjadi alat yang sangat baik bagi investor untuk melindungi portofolio mereka dari penurunan pasar, khususnya bagi investor yang memegang saham small-cap dalam jumlah besar. Dengan SRTY, ketika pasar turun, investor dapat memperoleh keuntungan yang dapat menutupi kerugian dari aset lainnya.
Karena SRTY menggunakan leverage tiga kali lipat, potensi keuntungan dalam jangka pendek bisa sangat tinggi. Ini membuatnya menjadi pilihan menarik bagi trader harian yang ingin memanfaatkan penurunan pasar.
SRTY adalah ETF yang diperdagangkan di bursa dengan volume perdagangan harian yang cukup tinggi, memungkinkan investor untuk masuk dan keluar dari posisi dengan cepat tanpa masalah likuiditas.
Dengan leverage tiga kali lipat, SRTY memiliki risiko yang sangat tinggi. Pergerakan kecil pada indeks Russell 2000 dapat menyebabkan perubahan besar dalam harga SRTY, yang bisa merugikan jika prediksi investor salah.
ETF leverage cenderung memiliki biaya manajemen yang lebih tinggi dibandingkan ETF konvensional. Biaya ini dapat mengurangi laba yang diperoleh investor dan mencakup biaya bunga dari pinjaman leverage.
SRTY dirancang untuk perdagangan harian, bukan untuk dipegang dalam jangka panjang. Leverage harian dapat menyebabkan masalah yang dikenal sebagai "decay" atau kerusakan nilai, di mana pergerakan harga harian menyebabkan penurunan nilai ETF secara keseluruhan jika dipegang terlalu lama.
SRTY paling cocok untuk investor yang memiliki strategi jangka pendek, terutama trader harian. Sebelum menginvestasikan modal dalam SRTY, penting untuk memantau pergerakan harian indeks Russell 2000 dan menggunakan analisis teknikal untuk memprediksi pergerakan pasar.
Investor yang memiliki portofolio besar saham small-cap dapat menggunakan SRTY sebagai alat lindung nilai. Ini membantu melindungi nilai portofolio dengan memperoleh keuntungan dari penurunan pasar.
Sebelum berinvestasi di SRTY, sangat penting bagi investor untuk memahami sepenuhnya risiko yang terkait dengan produk leverage. Edukasi mengenai perdagangan leverage dan manajemen risiko dapat membantu memaksimalkan potensi keuntungan sambil meminimalkan kerugian.
SRTY merupakan ETF leverage invers yang dapat memberikan keuntungan substansial saat pasar mengalami penurunan, khususnya untuk saham small-cap yang termasuk dalam indeks Russell 2000. Namun, risiko yang terkait dengan SRTY sangat tinggi dan tidak cocok untuk semua jenis investor. Untuk mereka yang paham dengan sejumlah risiko dan memiliki strategi perdagangan jangka pendek yang efektif, SRTY bisa menjadi alat investasi yang berguna untuk melindungi portofolio dan memanfaatkan peluang di pasar bearish.