Diversifikasi portofolio dan maksimalisasi pendapatan pasif merupakan dua hal esensial dalam investasi. SPHY adalah salah satu opsi ETF yang dapat membantu Anda mencapai tujuan tersebut melalui eksposur terhadap obligasi dengan yield tinggi. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu SPHY, serta kelebihan dan kekurangannya.
SPHY adalah ticker untuk SPDR Portfolio High Yield Bond ETF. Ini adalah ETF (Exchange-Traded Fund) yang menyediakan investor akses ke portofolio obligasi dengan yield tinggi, dikenal juga sebagai "junk bonds."
Komposisi SPHY mencakup banyak perusahaan dengan tingkat kredit yang lebih rendah tetapi menawarkan yield yang lebih tinggi sebagai kompensasi atas risiko yang lebih besar. Perusahaan dalam ETF ini mencakup industri yang beragam seperti energi, layanan komunikasi, perawatan kesehatan, dan lainnya.
SPHY menawarkan yield yang lebih tinggi dibandingkan ETF obligasi dengan rating lebih baik. Yield yang lebih tinggi berarti potensi pendapatan lebih besar, yang bisa menarik bagi investor yang mencari pendapatan pasif yang signifikan dari investasi mereka.
Dengan berinvestasi dalam berbagai obligasi dari berbagai sektor industri, SPHY membantu mengurangi risiko spesifik sektor. Diversifikasi ini memberikan perlindungan terhadap fluktuasi yang mungkin terjadi dalam satu industri tertentu.
SPHY memiliki expense ratio yang relatif rendah, menjadikannya pilihan yang efisien dari segi biaya. Biaya rendah adalah faktor penting dalam investasi jangka panjang karena mereka membantu meningkatkan pengembalian bersih.
SPHY terdiri dari obligasi yang sangat likuid, sehingga memudahkan investor untuk membeli dan menjual saham ETF ini tanpa menghadapi terlalu banyak masalah pada harga pasar.
SPHY berinvestasi dalam obligasi dengan rating lebih rendah, yang berarti ada risiko kredit yang lebih tinggi. Ini berarti ada kemungkinan lebih besar bahwa issuer obligasi bisa gagal bayar (default) dibandingkan obligasi dengan rating lebih baik.
Karena berfokus pada obligasi yield tinggi, SPHY cenderung lebih volatile dibandingkan ETF obligasi dengan rating lebih baik. Harga saham ETF ini lebih rentan terhadap perubahan kondisi pasar dan ekonomi.
Seperti semua obligasi, nilai portfolio SPHY sensitif terhadap perubahan suku bunga. Ketika suku bunga naik, nilai obligasi biasanya turun, yang bisa negatif bagi harga saham ETF ini.
SPHY bisa menjadi bagian dari strategi diversifikasi portofolio jangka panjang, terutama bagi investor yang mencari pendapatan tetap dengan yield lebih tinggi.
Investor yang berencana untuk menahan SPHY dalam jangka waktu yang lama dapat memanfaatkan yield tinggi yang ditawarkan oleh ETF ini. Pendapatan dari bunga dapat diinvestasikan kembali untuk memanfaatkan efek bunga majemuk, yang secara signifikan bisa meningkatkan nilai investasi seiring waktu.
Karena risiko kredit tinggi yang terkait dengan SPHY, sangat disarankan untuk menyeimbangkan portofolio dengan ETF obligasi berisiko rendah. Ini membantu mengurangi total risiko portofolio dan memberikan buffer terhadap volatilitas yang tinggi.
Investor harus memantau kebijakan suku bunga karena ini memiliki dampak signifikan terhadap nilai ETF obligasi. Penyesuaian alokasi portofolio sesuai dengan tren suku bunga dapat membantu dalam manajemen risiko.
Kesimpulannya, SPHY adalah pilihan yang baik bagi investor yang mencari pendapatan tetap dengan yield tinggi meskipun dengan risiko yang lebih besar. Dengan strategi investasi yang tepat, termasuk diversifikasi dan penyeimbangan risiko, SPHY dapat menjadi tambahan yang berharga bagi portofolio investasi jangka panjang.