Investasi di pasar negara berkembang sering kali menawarkan kesempatan untuk pertumbuhan yang signifikan, tetapi demikian pula risiko yang lebih tinggi. ROAM adalah salah satu opsi investasi yang menarik bagi individu yang ingin mendapatkan eksposur ke pasar ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu ROAM, serta kelebihan dan kekurangannya.
ROAM adalah singkatan dari Hartford Multifactor Emerging Markets ETF. ETF ini dirancang untuk memberikan eksposur ke saham-saham di pasar negara berkembang dengan strategi multifaktor yang terseleksi secara ketat.
ROAM mengikuti indeks multifaktor yang mempertimbangkan berbagai karakteristik fundamental, seperti valuasi, momentum, kualitas, dan volatilitas rendah. Pendekatan multifaktor ini bertujuan untuk menyeimbangkan potensi pengembalian yang tinggi dengan risiko yang relatif terkendali.
ROAM memberi investor akses ke perusahaan-perusahaan di berbagai sektor di negara berkembang, termasuk konsumsi, teknologi, keuangan, dan lainnya.
ROAM mencakup perusahaan besar yang berbasis di pasar negara berkembang, seperti Tencent, Alibaba, dan Samsung. Dengan diversifikasi tinggi, ROAM mencoba meminimalkan risiko yang melekat pada investasi di satu negara atau sektor tertentu. Setiap saham dalam portofolio ROAM dipilih berdasarkan kelayakan dalam berbagai kriteria multifaktor.
Dengan menginvestasikan di berbagai negara dan sektor, ROAM melindungi investor terhadap risiko pasar yang spesifik di satu wilayah atau industri tertentu. Ini memberikan potensi pengembalian yang lebih stabil dibandingkan berinvestasi langsung di pasar negara berkembang individu.
Dengan menggunakan pendekatan multifaktor, ROAM tidak hanya bergantung pada satu aspek untuk memilih saham, tetapi menggabungkan berbagai faktor untuk memilih saham terbaik yang menawarkan potensi pengembalian tinggi dengan risiko yang terkendali.
ETF umumnya memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan dana yang dikelola secara aktif. ROAM menawarkan rasio biaya yang kompetitif, memungkinkan investor untuk memaksimalkan pengembalian mereka.
Meskipun strategi multifaktor bisa menyeimbangkan risiko, investasi di pasar negara berkembang tetap memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasar maju. Risiko ini termasuk ketidakstabilan politik, fluktuasi mata uang yang tinggi, dan regulasi yang tidak mengikat.
Meskipun ROAM berusaha memilih saham dengan volatilitas rendah, investasi di pasar negara berkembang cenderung lebih fluktuatif dibandingkan dengan pasar maju. Ini dapat menyebabkan variasi harga yang lebih besar dan potensi kerugian dalam jangka pendek.
Pendekatan multifaktor dalam memilih saham memerlukan pemahaman yang mendalam dan pengelolaan yang kompleks. Ini bisa menjadi tantangan bagi investor yang kurang familiar dengan strategi multifaktor dan metode analisis yang digunakan.
Investasi di ROAM cocok untuk investor yang memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi dan mencari diversifikasi serta potensi pengembalian tinggi dari pasar negara berkembang.
ROAM lebih cocok untuk investor jangka panjang yang bersedia menghadapi fluktuasi pasar untuk memperoleh potensi pengembalian yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Dengan pendekatan multifaktor, ROAM menawarkan strategi yang bisa membantu menyeimbangkan risiko dan pengembalian.
Untuk memaksimalkan pengembalian, investor bisa mempertimbangkan untuk menginvestasikan kembali dividen yang diterima dari ROAM. Ini dapat meningkatkan efek bunga majemuk dan, seiring waktu, membantu dalam pembangunan aset yang lebih besar.
ROAM dapat digunakan sebagai alat diversifikasi dalam portofolio investasi yang lebih luas. Dengan menambahkan eksposur ke pasar negara berkembang, investor dapat memanfaatkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara ini sambil tetap mempertahankan portofolio yang tersebar luas.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan strategi investasi yang disesuaikan, ROAM dapat menjadi alat penting dalam mencapai tujuan investasi jangka panjang, terutama bagi mereka yang mencari diversifikasi dan potensi pertumbuhan dari pasar negara berkembang.