Dalam dunia investasi obligasi, penting untuk memahami berbagai jenis instrumen yang tersedia, termasuk ETF yang berfokus pada obligasi dengan yield tinggi. Salah satu ETF yang menarik perhatian adalah IHYF. Hari ini, kita akan membahas apa itu IHYF, beserta kelebihan dan kekurangannya.
IHYF adalah singkatan dari Invesco High Yield Bond Factor ETF. ETF ini berfokus pada obligasi dengan yield tinggi, dan dikelola oleh Invesco, salah satu perusahaan investasi yang terkemuka.
IHYF dirancang untuk memberikan eksposur kepada obligasi dengan yield tinggi menggunakan strategi berbasis faktor untuk mengidentifikasi obligasi yang kemungkinan besar akan memberikan hasil yang menguntungkan. Obligasi dengan yield tinggi itu sendiri mengandung risiko lebih tinggi dibandingkan obligasi dengan yield lebih rendah, sering kali diterbitkan oleh perusahaan dengan rating kredit yang lebih rendah.
IHYF terdiri dari berbagai jenis obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dari berbagai sektor industri. Dana ini meliputi obligasi dengan rating kredit yang lebih rendah dari investment grade, sering kali disebut sebagai obligasi "junk". ETF ini terdiversifikasi dalam hal jumlah obligasi yang dimiliki dan sektor industri dari penerbit.
Salah satu kelebihan utama dari IHYF adalah potensi untuk mendapatkan yield yang lebih tinggi dibandingkan obligasi dengan rating kredit lebih tinggi. Investor yang mencari penghasilan dari investasi mereka dapat tertarik pada IHYF karena potensi penghasilan yang lebih tinggi.
Walaupun masing-masing obligasi dalam IHYF mungkin memiliki risiko kredit yang lebih tinggi, diversifikasi portofolio melalui ETF memungkinkan pengurangan risiko spesifik obligasi. Dengan memiliki banyak obligasi dari berbagai penerbit, risiko default dari satu penerbit tidak terlalu mempengaruhi keseluruhan portofolio.
IHYF menggunakan pendekatan berbasis faktor untuk memilih obligasi, yang bertujuan untuk memaksimalkan pengembalian dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko dan return. Strategi ini dapat membantu memilih obligasi yang lebih stabil dan memiliki potensi pengembalian yang lebih tinggi.
Obligasi dengan yield tinggi sering kali diterbitkan oleh perusahaan dengan rating kredit yang lebih rendah. Hal ini membuat IHYF lebih rentan terhadap risiko kredit dan default. Investor harus siap menanggung risiko lebih besar dibandingkan dengan obligasi berperingkat lebih tinggi.
Seperti semua obligasi, IHYF sensitif terhadap perubahan suku bunga. Jika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun, yang dapat mengurangi nilai investasi. Hal ini utamanya menjadi perhatian dalam lingkup ETF obligasi yang berfokus pada yield tinggi.
Yield yang tinggi biasanya datang dengan volatilitas harga yang lebih besar. Harga obligasi dalam IHYF dapat berfluktuasi lebih tinggi, sehingga nilai pasar ETF bisa turun drastis dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan.
IHYF tidak cocok untuk semua investor, terutama mereka yang memiliki toleransi risiko rendah. Sementara beberapa investor mungkin tertarik karena potensi yield tinggi, mereka juga harus siap untuk risiko yang lebih tinggi.
Bagi investor yang siap menanggung risiko lebih tinggi untuk mendapatkan yield yang lebih tinggi, investasi jangka panjang dalam IHYF bisa menjadi pilihan. Dengan waktu investasi yang cukup lama, fluktuasi harga jangka pendek dapat diatasi, dan potensi penghasilan dari yield yang lebih tinggi dapat terealisasi.
Untuk memaksimalkan pengembalian, investor dapat mempertimbangkan untuk menginvestasikan kembali dividen yang dihasilkan dari IHYF. Efek dari bunga majemuk dapat membantu meningkatkan nilai investasi dari waktu ke waktu.
Menggabungkan IHYF dengan instrumen investasi lainnya dapat membantu mengurangi risiko keseluruhan portofolio. Baiknya investor mempertimbangkan untuk tidak terlalu terpaku pada obligasi dengan yield tinggi dan menjaga keseimbangan dengan investasi yang lebih stabil.
IHYF adalah salah satu pilihan bagi investor yang mencari penghasilan lebih tinggi melalui investasi obligasi dengan yield tinggi. Namun, investor harus menyadari risiko yang terlibat dan memikirkan strategi yang tepat untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan pengembalian mereka.