Investasi dalam ETF (Exchange-Traded Fund) menjadi semakin populer di kalangan investor karena kemampuannya menyebar risiko dan menawarkan eksposur ke berbagai pasar dalam satu produk. Salah satu ETF yang menarik perhatian adalah IFV. Dalam blog ini, kita akan membahas apa itu IFV, serta meninjau kelebihan dan kekurangan dari ETF ini.
IFV adalah singkatan dari *First Trust Dorsey Wright International Focus 5 ETF*. ETF ini dirancang khusus untuk memberikan investor eksposur ke pasar internasional dengan strategi investasi berbasis momentum.
IFV mengikuti indeks dari *Dorsey Wright & Associates* yang dikenal sebagai *Dorsey Wright International Focus Five Index*. ETF ini memilih saham dari negara-negara di luar Amerika Serikat dengan menggunakan metodologi pemilihan saham yang berorientasi pada momentum.
Komposisi IFV dapat bervariasi berdasarkan kondisi pasar dan analisa momentum dari *Dorsey Wright & Associates*. Umumnya, ETF ini terdiri dari perusahaan yang dianggap memiliki momentum kuat di berbagai sektor dan negara di luar Amerika Serikat. Adapun, tidak seperti ETF lainnya yang fokus pada dividen, IFV memilih saham berdasarkan tren kinerja harga yang kuat.
Metodologi pemilihan saham IFV berdasarkan momentum adalah salah satu keunggulan utamanya. Saham dengan momentum yang kuat biasanya mempertahankan kinerja mereka, setidaknya untuk jangka pendek dan menengah. Hal ini memungkinkan potensi pengembalian yang lebih tinggi jika momentum tetap berlanjut.
Dengan berfokus pada saham internasional, IFV menyediakan diversifikasi luar geografis keluar dari pasar Amerika Serikat. Diversifikasi ini dapat memberikan pelindungan ketika salah satu pasar mengalami ketidakstabilan.
IFV secara berkala merotasi portofolionya untuk memastikan hanya saham-saham dengan momentum kuat yang tetap dalam portofolio. Selain itu, sebagai ETF, IFV menawarkan likuiditas yang lebih baik dibandingkan dengan investasi langsung di saham-saham individu yang mungkin kurang likuid.
Meskipun strategi momentum bisa menguntungkan, saham-saham dengan momentum kuat juga dapat mengalami penurunan tajam jika momentum mereka berbalik arah. Hal ini dapat menyebabkan volatilitas yang signifikan dalam kinerja ETF ini.
Melakukan rotasi saham secara berkala dan strategi berbasis momentum dapat menghasilkan biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan ETF pasif lainnya. Investor perlu mempertimbangkan hal ini dalam evaluasi biaya total investasinya.
Strategi berbasis momentum sangat bergantung pada analisis teknikal dan faktor pasar terkini. Jika metodologi ini tidak berhasil mengidentifikasi saham yang benar-benar kuat atau jika pasar mengalami perubahan mendadak, kinerja ETF dapat terpengaruh negatif.
Untuk investor yang berencana menciptakan portofolio yang seimbang dengan eksposur internasional dan memanfaatkan momentum, IFV bisa menjadi pilihan yang baik. Strategi ini cocok bagi mereka yang memiliki rencana investasi jangka panjang dan keinginan untuk mendapatkan diversifikasi internasional.
Karena sifatnya yang volatil, investor mungkin ingin menggabungkan IFV dengan ETF lain yang lebih stabil untuk menciptakan portofolio yang lebih seimbang. Hal ini membantu mengurangi risiko yang terkait dengan strategi berbasis momentum yang intrinsik pada ETF ini.
IFV, meskipun dikelola secara aktif melalui rotasi saham, masih memerlukan pemantauan berkala dari investor untuk memastikan bahwa kinerja ETF sesuai dengan tujuan investasi mereka. Oleh karena itu, selalu penting untuk meninjau kinerja ETF dan menyesuaikan strategi investasi jika diperlukan.
Dengan pemahaman yang baik tentang apa itu IFV, kelebihan, dan kekurangannya, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih informasional dan disesuaikan dengan tujuan finansial mereka. IFV menawarkan potensi pengembalian yang menarik melalui strategi berbasis momentum dan diversifikasi internasional, namun, juga membawa risiko yang perlu diperhatikan.