Investasi pada obligasi dengan yield tinggi sering kali digunakan sebagai strategi untuk mengamankan pendapatan pasif dan meminimalkan risiko portofolio. Salah satu ETF yang populer dalam kategori ini adalah EMHY. Jika Anda mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam obligasi yield tinggi di pasar negara berkembang, maka EMHY adalah instrumen yang patut dipertimbangkan. Hari ini, kita akan membahas apa itu EMHY, bersama dengan kelebihan dan kekurangannya.
EMHY adalah ETF yang populer di kalangan investor obligasi. Singkatan dari iShares J.P. Morgan EM High Yield Bond ETF, EMHY berfokus pada obligasi dengan yield tinggi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan di pasar negara berkembang.
EMHY bertujuan untuk mengikuti kinerja indeks J.P. Morgan USD Emerging Markets High Yield Bond Index. Indeks ini mencakup obligasi dengan yield tinggi dari penerbit yang berbasis di berbagai negara berkembang. Fokus utama dari EMHY adalah untuk memberikan pendapatan yang tinggi melalui investasi pada obligasi dengan yield tinggi tersebut.
Setelah seleksi, ETF ini mencakup berbagai obligasi dengan berbagai tenor dan kupon untuk memberikan diversifikasi dan stabilitas pendapatan.
EMHY terdiri dari obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dari berbagai negara berkembang dengan berbagai sektor seperti energi, keuangan, dan industri. Ini bertujuan untuk memberikan keuntungan yang lebih tinggi namun dengan risiko yang lebih tinggi dibandingkan obligasi dari negara maju.
Salah satu keuntungan utama dari berinvestasi dalam EMHY adalah penghasilan yang tinggi. Obligasi yield tinggi di pasar negara berkembang biasanya menawarkan kupon yang lebih besar dibandingkan dengan obligasi dari negara maju. Ini menjadikannya pilihan menarik untuk investor yang mencari pendapatan tinggi.
EMHY menawarkan diversifikasi yang baik melalui pemilihan obligasi dari berbagai negara dan sektor. Ini membantu mengurangi risiko spesifik yang terkait dengan satu negara atau industri tertentu.
Banyak negara berkembang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, yang dapat mendukung kemampuan mereka dalam memenuhi kewajiban utang. Jika ekonomi negara berkembang terus tumbuh, ini dapat meningkatkan stabilitas pembayaran kupon dan pokok obligasi yang dimiliki oleh EMHY.
Investasi pada EMHY datang dengan risiko yang lebih tinggi dibandingkan obligasi dari negara maju. Risiko politik, ekonomi, dan sosial di pasar negara berkembang dapat berdampak besar pada kemampuan perusahaan untuk membayar kupon dan pokok obligasi.
Karena obligasi di pasar negara berkembang umumnya memiliki peringkat kredit lebih rendah, harga obligasi ini lebih volatil. fluktuasi nilai tukar mata uang juga dapat mempengaruhi harga obligasi dan, oleh karena itu, nilai ETF.
Selain risiko yang lebih tinggi, EMHY juga mungkin memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan ETF obligasi dari negara maju. Biaya ini termasuk biaya manajemen ETF dan kemungkinan spread yang lebih tinggi dalam perdagangan obligasi.
Investasi dalam EMHY tidak cocok untuk semua investor karena risiko yang terlibat. Namun, dengan strategi yang tepat, EMHY bisa menjadi alat investasi yang efektif untuk sejumlah investor.
Untuk berinvestasi dengan EMHY, diperlukan perspektif jangka panjang. Karena volatilitas dan risiko yang tinggi, investor harus bersedia menahan investasi ini melalui fluktuasi pasar. Untuk investor yang memiliki profil risiko yang sesuai, jangka waktu investasi minimal 5-10 tahun direkomendasikan.
Investasi dalam EMHY sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari portofolio yang lebih luas untuk mendiversifikasi risiko. Mengombinasikan EMHY dengan ETF obligasi dari negara maju atau ETF saham dapat membantu mengurangi risiko.
Untuk memaksimalkan keuntungan dari EMHY, investor dapat mempertimbangkan untuk melakukan reinvestasi dari pendapatan kupon yang diterima. Reinvestasi pendapatan ini dapat membantu meningkatkan aset secara efektif melalui efek bunga majemuk.
Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, EMHY bisa menjadi tambahan berharga untuk portofolio Anda, terutama jika Anda mencari pendapatan tinggi dari obligasi yield tinggi di pasar negara berkembang.