Investasi di pasar keuangan kini semakin beragam dengan hadirnya berbagai produk finansial, salah satunya adalah Exchange-Traded Fund (ETF). DEED atau First Trust TCW Securitized Plus ETF adalah salah satu ETF yang menarik perhatian para investor. Hari ini, kita akan membahas apa itu DEED, kelebihan, dan kekurangannya.
DEED adalah ETF yang berfokus pada sekuritas terjamin (securitized assets) di pasar keuangan AS. Singkatan dari First Trust TCW Securitized Plus ETF, DEED dikelola oleh First Trust dan berkolaborasi dengan TCW (Trust Company of the West).
DEED adalah ETF yang menginvestasikan portofolionya dalam berbagai aset sekuritisasi, seperti hipotek yang didukung oleh pinjaman (mortgage-backed securities), sekuritas berbasis aset lainnya, serta sekuritas komersial berbasis hipotek (commercial mortgage-backed securities). Karena diversifikasinya, DEED berbeda dari ETF lain yang mungkin lebih terfokus pada saham atau obligasi tradisional.
DEED terdiri dari berbagai tipe sekuritas berbasis aset, yang meliputi:
Dengan komposisi yang terdiversifikasi ini, DEED berusaha untuk memberikan stabilitas dan potensi keuntungan dari berbagai sumber pendapatan sekuritisasi.
Salah satu kelebihan utama DEED adalah kemampuannya untuk mendiversifikasi risiko. Investasi dalam berbagai tipe sekuritas membantu mengurangi risiko yang terkait dengan satu jenis aset tunggal. Ini sangat menguntungkan dalam menghadapi ketidakpastian pasar.
Sekuritisasi seperti MBS dan ABS sering kali memberikan arus kas yang stabil melalui pembayaran bunga. Ini bisa menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi investor, terutama bagi mereka yang mencari arus kas reguler.
DEED dikelola oleh tim yang berpengalaman dari TCW, yang dikenal memiliki keahlian dalam manajemen sekuritisasi. Manajemen aktif memungkinkan mereka untuk menyesuaikan portofolio berdasarkan kondisi pasar dan analisis mendalam, yang mungkin lebih fleksibel dibandingkan dengan ETF yang dikelola secara pasif.
Salah satu kekurangan DEED adalah kompleksitas aset yang diinvestasikan. Sekuritisasi berbasis aset bisa jadi rumit dan sulit dipahami oleh investor awam. Kurangnya transparansi dalam aset yang mendasarinya juga bisa menjadi tantangan.
Meskipun DEED menawarkan diversifikasi, harga sekuritisasi seperti MBS dan ABS masih dapat terpengaruh oleh kondisi pasar yang lebih luas. Ini termasuk perubahan suku bunga, kondisi kredit, dan keadaan ekonomi yang lebih besar.
Sebagai ETF yang dikelola secara aktif, DEED cenderung memiliki biaya manajemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan ETF yang dikelola secara pasif. Biaya yang lebih tinggi ini dapat mengurangi keuntungan bersih bagi investor dalam jangka panjang.
Karena DEED menawarkan diversifikasi melalui berbagai tipe sekuritisasi, investor bisa menggunakan DEED untuk melengkapi portofolio mereka yang mungkin lebih terfokus pada saham atau obligasi tradisional.
Investasi dalam DEED mungkin lebih cocok untuk pendekatan jangka panjang. Manajemen aktif dan eksposur terhadap berbagai aset sekuritisasi memerlukan waktu untuk mengoptimalkan keuntungan. Terlebih lagi, efek bunga majemuk dari pendapatan yang dihasilkan oleh sekuritisasi dapat lebih maksimal dalam jangka panjang.
Karena sifat aset yang diinvestasikan bisa lebih kompleks dan volatil dibandingkan dengan saham atau obligasi tradisional, penting bagi investor untuk secara berkala mengevaluasi risiko dan potensi keuntungan dari DEED. Dengan demikian, investor dapat menyesuaikan portofolio mereka berdasarkan perubahan kondisi pasar dan tujuan investasi.
DEED menawarkan eksposur unik ke dunia sekuritisasi, memberikan investor kesempatan untuk mendiversifikasi risiko dan mendaptkan pendapatan stabil. Namun, kompleksitas dan biaya yang lebih tinggi harus diperhatikan secara cermat.