Dalam dunia investasi obligasi, khususnya di pasar Amerika Serikat, ETF obligasi menjadi salah satu instrumen yang menarik perhatian banyak investor. Salah satu ETF yang patut diperhatikan adalah Invesco Taxable Municipal Bond ETF (BAB). Bagi Anda yang mencari diversifikasi portofolio dengan obligasi, memahami apa itu BAB beserta kelebihan dan kekurangannya dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi.
BAB adalah ETF yang berfokus pada obligasi kotapraja kena pajak di Amerika Serikat. Singkatan dari Invesco Taxable Municipal Bond ETF, BAB menawarkan eksposur kepada portofolio obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dan organisasi publik.
BAB disusun dari berbagai obligasi kotapraja kena pajak, termasuk obligasi yang diterbitkan untuk proyek infrastruktur, sekolah, rumah sakit, dan proyek publik lainnya. Oleh karena itu, BAB menawarkan diversifikasi tidak hanya dari sisi geografis tetapi juga dari sektor-sektor yang berbeda dalam ekonomi.
Salah satu keunggulan BAB adalah menawarkan imbal hasil yang kompetitif di pasar obligasi. Karena obligasi kotapraja kena pajak biasanya menawarkan imbalan lebih tinggi untuk mengkompensasi kewajiban pajak, BAB bisa memberikan pengembalian yang lebih baik dibandingkan obligasi bebas pajak di kategori yang sama.
BAB terdiri dari berbagai obligasi pemerintah daerah yang umumnya dianggap relatif stabil dan aman. Meskipun memiliki durasi yang lebih panjang, BAB menawarkan stabilitas harga, menjaga risiko volatilitas pada tingkat yang dapat diterima oleh banyak investor.
Dengan BAB, investor dapat menjangkau obligasi yang diterbitkan oleh berbagai pemerintah daerah, meningkatkan diversifikasi portofolio mereka. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko yang muncul dari konsentrasi investasi di satu area atau sektor tertentu.
Investasi di BAB membawa risiko suku bunga, terutama karena durasi obligasi yang lebih panjang. Ketika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun, sehingga nilai investasi di BAB bisa menurun.
Karena BAB terdiri dari obligasi kena pajak, pembayaran bunga yang diterima oleh investor akan dikenakan pajak penghasilan. Ini berbeda dengan obligasi kotapraja bebas pajak yang tidak dikenakan pajak penghasilan, membuat BAB kurang menarik bagi investor yang mencari produk bebas pajak.
Compare dengan beberapa ETF lain, likuiditas BAB mungkin lebih rendah. Ini berarti bisa ada lebih banyak kesulitan dalam membeli atau menjual saham ETF ini tanpa memengaruhi harga pasar secara signifikan, terutama dalam kondisi pasar yang bergejolak.
Berinvestasi di BAB memerlukan pemahaman yang fundamental mengenai obligasi kotapraja kena pajak serta strategi investasi yang matang.
BAB lebih cocok untuk investor dengan tujuan jangka panjang yang mencari pendapatan tetap melalui obligasi. Dengan fokus pada imbal hasil dari pembayaran kupon, investor bisa memanfaatkan stabilitas harga dan imbal hasil yang kompetitif dari obligasi kotapraja kena pajak.
Untuk memaksimalkan efek bunga majemuk, investor dapat reinvestasikan penghasilan bunga yang diterima kembali ke ETF tersebut. Ini membantu dalam meningkatkan aset secara signifikan melalui efek bunga majemuk dalam jangka panjang.
Investasi di BAB memerlukan pertimbangan pajak yang matang. Investor harus mempertimbangkan kewajiban pajak dari penghasilan obligasi yang diterima saat merencanakan strategi investasi mereka.
BAB menawarkan peluang bagi investor untuk mendapatkan imbal hasil kompetitif dengan eksposur terhadap obligasi kotapraja kena pajak, namun dengan risiko dan kekurangan tertentu yang perlu diperhatikan. Dengan strategi yang benar, BAB bisa menjadi instrumen investasi yang efektif dalam diversifikasi portofolio obligasi dan perencanaan investasi jangka panjang.