Investasi ETF menjadi semakin populer di kalangan investor yang ingin memaksimalkan pendapatan mereka sambil mempertahankan risiko yang relatif rendah. Salah satu ETF yang mendapatkan perhatian belakangan ini adalah AVLV, yang ditargetkan untuk investor institusional maupun individual yang tertarik pada saham-saham dengan valuasi menarik di segmen large-cap AS. Artikel ini akan membahas apa itu AVLV, bersama dengan kelebihan dan kekurangannya.
AVLV adalah singkatan dari Avantis U.S. Large Cap Value ETF, sebuah ETF yang dirancang untuk memberikan eksposur terhadap saham-saham large-cap di Amerika Serikat yang dinilai memiliki valuasi menarik—artinya, saham-saham tersebut dianggap undervalued berdasarkan berbagai metrik fundamental.
AVLV diatur oleh Avantis Investors, yang dikenal dengan pendekatan mereka yang berbasis ilmu pengetahuan dalam investasi. ETF ini bertujuan untuk mengoptimalkan return dengan berinvestasi pada saham-saham besar AS yang dianggap undervalued tetapi memiliki prospek pertumbuhan yang solid.
AVLV diisi oleh berbagai saham dari perusahaan besar seperti Apple, Disney, dan Walmart yang semuanya dinilai memiliki valuasi menarik. Hal ini menciptakan ETF yang memiliki potensi return yang menarik sambil tetap mempertahankan risiko yang lebih moderat dibanding berinvestasi pada perusahaan kecil atau rintisan.
AVLV memiliki fokus pada perusahaan besar yang dinilai undervalued, yang berarti ada potensi upside yang signifikan jika dan ketika pasar mengkoreksi valuasi mereka. Strategi berbasis nilai sering kali terbukti efektif terutama pada periode recovery ekonomi.
Karena AVLV mencakup berbagai sektor, hal ini membantu dalam diversifikasi risiko. Investasi tidak terlalu bergantung pada performa satu sektor saja, yang dapat membantu mengurangi voltilitas.
Meskipun tidak serendah berbagai ETF berbasis indeks, biaya pengelolaan AVLV masih dalam kisaran yang wajar. Biaya rendah sangat penting terutama dalam investasi jangka panjang, karena dapat mengurangi beban biaya dan meningkatkan return neto.
Karena berinvestasi pada perusahaan-perusahaan besar dengan valuasi menarik, AVLV cenderung memiliki volatilitas harga yang lebih rendah dibanding ETF yang lebih spekulatif atau fokus pada teknologi. Ini menjadikannya pilihan yang stabil untuk investasi jangka panjang.
Seperti banyak ETF berbasis nilai lainnya, AVLV biasanya memiliki yield dividen yang lebih rendah dibanding ETF yang fokus pada saham-saham dividen tinggi. Ini mungkin kurang menarik bagi investor yang mencari pendapatan tetap dari dividen.
Meskipun berinvestasi pada perusahaan besar, AVLV berfokus pada saham undervalued yang bisa saja undervalued karena alasan fundamental yang valid. Risiko bahwa perusahaan-perusahaan ini tidak kembali ke valuasi wajar tetap ada.
Dengan manajemen aktif, biaya pengelolaan AVLV sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan ETF pasif. Ini perlu dipertimbangkan bagi investor yang sangat sensitif terhadap biaya.
AVLV cocok untuk investor yang memiliki horizon investasi jangka panjang dan mencari stabilitas serta pertumbuhan moderat.
Karena fokus AVLV pada saham undervalued dan perusahaan besar, investasi ini paling cocok untuk jangka waktu lebih dari 10 tahun. Investor perlu bersabar dan memberikan waktu bagi perusahaan-perusahaan untuk menunjukkan potensial mereka yang bisa menambahkan value jangka panjang pada portofolio.
Seperti banyak ETF lainnya, reinvestasi dividen yang diterima dapat membantu memaksimalkan efek bunga majemuk. Dengan terus menambah investasi di AVLV, investor dapat melihat asetnya bertumbuh lebih cepat melalui penggabungan return dan dividen.
Dengan demikian, AVLV adalah pilihan menarik bagi investor yang mencari kombinasi antara stabilitas dan potensi pertumbuhan dalam investasi saham large-cap AS.